Fungsi alquran Antara lain menjadi hujjah atau bukti yang kuat atas..
Sejarah
Anonyme
Pertanyaan
Fungsi alquran Antara lain menjadi hujjah atau bukti yang kuat atas..
1 Jawaban
-
1. Jawaban luthfiramadhan12
Definisi Hujjah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,Hujjah atau Hujjat (bahasa Arab: الحجة) adalah istilah yang banyak digunakan di dalam al-Qur’an dan literatur Islam yang bermakna tanda, bukti, dalil, alasan atau argumentasi. Sehingga kata kerja "berhujjah" diartikan sebagai "memberikan alasan-alasan". Kadangkala kata hujjah disinonimkan dengan kata burhan, yaitu argumentasi yang valid, sehingga dihasilkan kesimpulan yang dapat diyakini dan dipertanggungjawabkan akan kebenarannya.
Hujjah dalam bahasa artinya keterangan, alasan, bukti, tanda, dalil, alasan atau argumentasi. Sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an:
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ فَلِلّهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُ فَلَوْ شَاء لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ . “Katakanlah: “Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya”.
(QS. Al-An’am:149)
Dari pengertian seperti itulah hujjah dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu hujjah naqliyyah dan hujjah ‘aqliyyah.
Hujjah Naqliyyah (Argumentasi Dogmatikal/Doktrin)
حجة نقلية هي ما كان من الكتاب والسنة والإجماع Hujjah Naqliyah ialah suatu keterangan, bukti, alasan, atau argumentasi yang diambil (dinukil) dari firman Allah (al-Qur’an) dan sunnah rasul-Nya (Hadits) serta sunnah para sahabatnya (yaitu Khulafaur Rasyiddin) dan ijma' mereka.
Hujjah ‘Aqliyyah (Argumentasi Rasional/Akal)
Hujjah ‘Aqliyyah maksudnya keterangan, alasan, bukti atau argumentasi yang berdasarkan pada hasil pemikiran manusia secara logis dan sistematis. Berfikir seperti inilah yang kemudian menjadikan sebuah metode pengembangan ilmu sebagai salah satu bukti akan berkembangnya konsep epistimologi dalam Islam. Hal ini dapat dapat dibuktikan dengan cara memperlihatkan bagaimana ilmu itu diturunkan kepada orang, dan untuk menjawab pertanyaan ini tidak bisa dengan hanya melakukan observasi dan eksperimen saja, sebab untuk memulai progam pengkajian, diperlukanlah hipotesis dan untuk bisa sampai pada jumlah hipotesis diperlukanlah adanya proses berfikir dan berimajinasi yang intens, sehingga dari hipotesis tersebut dapat dilakukan observasi dan eksperimen untuk kemudian mendapatkan suatu hasil penelitian atau penemuan-penemuan sekalipun hasil akhirnya masih sangat terbatas.
Alasan bahwa al-Qur’an adalah hujjah atas seluruh umat manusia, dan hukum-hukum yang terdapat didalamnya harus ditaati, adalah bahwa al-Qur’an benar-benar diturunkan dari sisi Allah SWT dan disampaikan untuk umat manusia dengan jalan yang pasti tidak terdapat keraguan mengenai kebenarannya. Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah SWT baik lafazh maupun isinya sehingga pasti benar.
Ketentuan dan hukum yang dibawa oleh Al-Qur’an dan hadits itu mengatur seluruh segi dan dimensi kehidupan (QS. an-Nahl 16: 89). Berbagai interaksi yang dilakukan manusia, baik interaksi manusia dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, maupun dengan sesamanya, semua berada dalam wilayah hukum Al-Qur’an dan hadits.
Ilmu dalam Al-Qur’an
Allah memberikan petunjuk pada manusia untuk terus menggali Ilmu pengetahuan dan rahasia-rahasia alam semesta yang menggambarkan kebesaranNya. Semua itu dijelaskan dalam Al Qur’an. Sebagai contoh: Allah berfirman, ” Dan sesungguhnya telah kami ciptakan manusia dari saripati tanah, kemudian kami jadikan saripati itu tersimpan didalam tempat yang kokoh. Kemudian kami dari saripati itu segumpal darah. Maka kami ciptakan dari segumpal darah itu segumpal daging. Maka kami ciptakan dari daging itu, tulang-belulang dan kami bungkus tulang belulang itu dengan daging, kemudian Kami jadikan dia mahluk dalam bentuk lain. Maka maha Sucilah Allah. Pencipta yang paling baik.” (QS Al Mukminun 39: Ayat 12-14)
Surat Al Mukminun itu jika kita telaah lebih jauh, sebenarnya menjelaskan tentang proses terciptanya manusia, dari proses pembuahan hingga perkembangan janin didalam rahim yang sampai saat ini dipakai dunia kedokteran untuk menjelaskan pertumbuhan bayi dalam rahim. Sungguh Allah Mahabesar, dan mengetahui apa seisi langit dan bumi.
Telah terdapat sekian banyak kebenaran ilmiah yang dipaparkan oleh al-Qur’an, tetapi tujuan pemaparan ayat-ayat tersebut adalah untuk menunjukkan kebesaran Tuhan dan Ke EsaanNya, serta mendorong manusia seluruhnya untuk mengadakan observasi dan penelitian demi lebih menguatkan iman dan kepercayaan kepada-Nya. Selalu kita ingatkan bahwa al-Qur’an bukanlah sekedar kitab yang mempunyai Mukjizat, akan tetapi lebih dari itu ia adalah kitab petunjuk dan hidayah yang memberi jalan terang dan lurus menuju ridha Allah Swt.
Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi umat islam. Terutama Ilmu Pengetahuan yang bersumberkan dari al-Qur’an.